Berjalan pelan sempoyongan dengan nafas yang tersengal sengal
Ditemani dengan sajadah lusuh di pundaknya
Dan tasbih kusam yang ada di tanganya
Rambutnya putih tanpa ada hitamnya
Masih puasa meski umur sudah senja
Masih teraweh meski tenaga tak seperti mudah
Tak tertinggal satu pun sholat wajibnya di usia senja
Mata yang kelihatan buram, tp begitu tajam untuk membaca Al qur'an
Badan kurus tinggal tulang tak ada dagingnya
Hidup sendiri tanpa ada yang menemani
Di tinggal istri tercinta yang telah lama pergi dgn khusnul khotimah
Makan hanya dapat belas kasihan dari tetangga
Menenun sarung 17.000 ribu 1 minggu dia terima
Sesekali aku datang kerumah
Begitu Ikhlas dan pasrah dengan keadaannya
Hingga Khusnul Khotimah Menjemputnya............................ ( Selamat jalan mbah )
Ditemani dengan sajadah lusuh di pundaknya
Dan tasbih kusam yang ada di tanganya
Rambutnya putih tanpa ada hitamnya
Masih puasa meski umur sudah senja
Masih teraweh meski tenaga tak seperti mudah
Tak tertinggal satu pun sholat wajibnya di usia senja
Mata yang kelihatan buram, tp begitu tajam untuk membaca Al qur'an
Badan kurus tinggal tulang tak ada dagingnya
Hidup sendiri tanpa ada yang menemani
Di tinggal istri tercinta yang telah lama pergi dgn khusnul khotimah
Makan hanya dapat belas kasihan dari tetangga
Menenun sarung 17.000 ribu 1 minggu dia terima
Sesekali aku datang kerumah
Begitu Ikhlas dan pasrah dengan keadaannya
Hingga Khusnul Khotimah Menjemputnya............................ ( Selamat jalan mbah )
0 komentar:
Posting Komentar